29 Januari 2014
Cara Membuat Anak Tumbuh Menjadi Pribadi Yang Bahagia
10 Januari 2014
Perlunya Mengetahui Keinginan Terbaik Anak
Kangen.
Jangan tinggalkan dunia anak.
Ketenaran dan Pembelajaran
Selangkah demi Selangkah Tak Apalah!
Hal yang dilakukan dengan tergesa-gesa kadang kala sulit membuahkan hasil maksimal, bukan? Oke, selangkah demi selangkah saja coba kenali anak-anak Anda luar-dalam.
27 Desember 2013
Apakah Baik? Liburan Keluarga ke Mall
Hal lain yang perlu Anda waspadai.
Cari mall yang memiliki sistem keamanan bagus dan lahan parkir yang memadai.
Semoga tips tersebut dapat membantu Anda menjaga keamanan dan kenyamanan keluarga selama mengunjungi mall. Selamat berlibur.
27 November 2013
Sukses Menjadi Seorang Ayah
"Selama ini seorang ayah berpikiran bahwa posisinya dalam merawat anak adalah sebagai dukungan secara finansial terhadap keluarganya, tetapi hal ini tidak diperlukan untuk perkembangan sehat anak-anak," kata Profesor Rohner seperti dilansir dari dailymail, Kamis (14/6/2012).
Anda harus mulai menjauhi pikiran yang salah tersebut dan menyadari pengaruh ayah terhadap perkembangan anak sangat besar, bahkan terkadang lebih besar daripada ibu. Kesimpulan ini disampaikan setelah Profesor Rohner memeriksa data dari studi ketika anak-anak dan orang dewasa diberi pertanyaan seberapa besar rasa cintanya terhadap orang tuanya.
Cinta seorang ayah sama pentingnya dengan cinta seorang ibu, bahkan pada beberapa kasus mungkin cinta ayah lebih penting. Salah satu alasannya mungkin adalah anak lebih menghormati dan lebih segan terhadap sosok seorang ayah.
"Anak-anak yang merasa tidak dicintai cenderung menjadi cemas, tidak aman, memicu kemarahan dan kebencian serta dapat menyebabkan anak menutup diri secara emosional dalam upaya untuk melindungi diri dari sakit hati yang lebih lanjut," kata Profesor Rohner.
Berikut 7 konsep praktis untuk menjadi orangtua yang sukses mendidik anak, seperti dilansir dari naturalnews, Senin (18/6/2012) antara lain:
Jadilah konsisten
Tetapkan batas
Jangan memaksa anak menjadi seperti diri Anda
Mendorong perilaku positif pada anak
Memberikan sedikit hukuman terhadap kesalahan anak
Jangan timbulkan kesenjangan antara kedua orang tua
Tujuannya adalah agar tercipta kestabilan dalam keluarga. Ini mungkin sulit jika anak dihadapkan dalam situasi perceraian, tetapi demi anak-anak kedua orang tua harus mengesampingkan perbedaan dan sepaham.
Jaga perilaku Anda
jadilah seorang ayah yang super hebat untuk anak yang anda sayangi dan cintai
10 November 2013
Mengatasi Kecanduan Game Pada Anak
Memiliki buah hati yang kecanduan game pasti membuah anda harap-harap cemas. Prestasi anak di sekolah menurun dan anak menjadi kuper karena kurang bersosialisasi adalah dua contoh akibat negative dari kecanduan game.
Keith Bakker dari Smith & Jones Addiction Consultant lantas menyarankan agar anda membatasi jam bermain komputer anak. Mungkin pada awalnya mereka akan protes atau bahkan membenci apa yang dilakukan anda. Namun, dengan sedikit ketegasan dan disiplin yang anda terapkan, lama kelamaan anak akan terbiasa dengan aturan tersebut.
Ada tips yang bisa anda praktekkan dalam keseharian anda dan anak anda.
- Sediakan waktu dan kebersamaan dengan anak lebih banyak, menemani anak di rumah. Jika Anda sangat sibuk, aturlah sedemikian rupa. Anggap saja anak anda sedang “sakit” dan perlu ditemani.
- Mengembangkan cara berkomunikasi yang lebih enak dan nyambung dengan anak.
- Berusaha memahami kebutuhan anak, termasuk bahasa anak. Menyelami game-game yang dimainkan supaya bisa menjadi pintu masuk anda bicara dengan anak.
- Rencanakan waktu untuk makan bersama dan rekreasi bersama. Saat ngobrol dengan remaja yang enak adalah saat situasi mereka juga enak, saat makan dan santai.
- Jangan bicara apalagi dengan marah-marah kepada anak saat mereka sedang main game. Hal itu justru membuat mereka bertambah terluka. Berusaha bicara dengan menatap anak dengan kasih sayang.
4 Oktober 2013
Tips Membuat Anak Penurut Agar Mendengar Perintah Orang Tua
- Jalinlah Kontak Langsung dengan anak Sebelum kita menasehati anak lakukanlah dengan terlebih dahulu menjalin kontak dengan anak, jongkoklah sehingga terjadi kontak mata sejajar agar kita mendapatkan perhatiannya. Ajari anak bagaimana harus fokus: "Sini, liat mata mama' atau "Coba mana telinganya." Lakukan hal yang sama ketika kita mendengarkan mereka. Tetapi jangan melakukan kontak mata terlalu tajam yang bisa dipersepsikan oleh anak sebagai suatu langkah mengendalikan bukan menghubungkan.
- Panggillah Anak dengan nama mereka Sebutlah nama anak kita ketika kita meminta sesuatu kepada anak, "Budi, tolongin mama sebentar.."
- Gunakanlah perintah yang singkat kepada anak. Gunakanlah perintah yang singkat dengan meletakkan inti perintah kita di kalimat pembuka. Semakin kita melantur (ngomel) anak akan semakin tidak mendengarkan. Terlalu banyak bicara adalah kesalahan yang sangat umum ketika kita membicarakan suatu masalah. Hal ini akan memberi kesan pada anak bahwa kita tidak yakin dari apa yang ingin kita katakan. Dan kita pun semakin melantur.
- Sederhana Gunakan kalimat-kalimat pendek dengan satu suku kata. Perhatikan bagaimana anak kita berkomunikasi dengan satu sama lain, Bila anak Anda terlihat tidak tertarik, kita tidak lagi dimengerti dan didengar oleh anak.
- Mintalah anak untuk mengulangi perintah kita Jika anak tidak bisa, periksa mungkin perintah kita terlalu panjang atau rumit
- Lakukanlah Penawaran yang anak tidak bisa menolak Misalnya kita bisa memberikan perintah: ‘Ayo buruan pake bajunya, nanti abis ini kita main keluar'. Jadi kita memberikan perintah yang beralasan, yang menguntungkan dan yang memang mereka inginkan. Daripada kita sekedar memerintahkan untuk pakai baju maka dia akan cenderung untuk menolak.
- Gunakan kalimat positif Hidarilah kata 'JANGAN'. Misalnya "Eh jangan lari-larian!". Cobalah dengan kata dengan: ‘Kalau di dalam rumah kita jalan, tapi kalau di luar rumah boleh lari.'
- Gunakan kalimat perintah dengan “Saya ingin”. Misalnya untuk mengatakan ‘Turun!’, gantilah dengan kalimat: ‘Mama pengen kamu turun’. Atau, ‘Sekarang giliran Nina!, cobalah dengan kalimat: ‘Sekarang mama pengen adek gantian ya dengan Nisa". Cara seperti ini cocok untuk anak-anak yang ingin menyenangkan orang tapi tidak suka diperintah. Dengan mengatakan, ‘Mama pengen,’ kita memberi pengertian kepatuhan bukan hanya diperintah.
- "Jika..Lalu." ‘Abis Dede' gosok gigi, tar mama bacain cerita ya". ‘Kalo PR nya udah selesai, abis itu boleh nonton. Kata ‘setelah’ menyatakan bahwa kita mengharapkan ‘kepatuhan’, lebih efektik dibandingkan kata ‘jika/kalau' yang menunjukkan adanya pilihan dalam diri anak padahal kita tidak memberikan pilihan.
- Jangan langsung Perintah (kaki dulu baru mulut) Jangan langsung perintah tetapi hampirilah dahulu anak kita sebelum kita menggunakan mulut untuk memerintah. Misalnya untuk perintah "Matiin TV nya, waktunya shalat". Hampirilah terlebih dahulu anak kita di ruang tv nya, ikut nonton sebentar beberapa menit, setelah jeda iklan, suruh anak untuk mematikan tv. Menghampiri anak menandakan kita serius tentang permintaan kita, dibandingkan hanya dengan memerintah dari jauh.
- Berikan Pilihan "Mau Mandi dulu apa sikat gigi dulu?' 'Pakai baju biru apa merah?"
- Berbicara sesuai perkembangan anak Semakin muda anak kita, maka arahan kita harus semakin pendek dan sederhana. Pertimbangkan tingkat pemahaman anak kita. Misalnya suatu kesalahan yang terjadi adalah ketika kita bertanya kepada anak umur tiga tahun dengan menanyakan "Kenapa kamu lakukan itu? suatu pertanyaan yang orang dewasa pun belum tentu bisa memberikan jawaban. Cobalah dengan bertanya, "Coba mama mau denger dede ngapain tadi?
- Berbicara dengan sopan Anak 2 tahun pun bisa diajari "minta tolong". Ajarkanlah anak untuk bersikap sopan. Jangan sampai anak menganggap bahwa sopan santun itu sebuah opsional. Berbicaralah kepada anak dengan cara yang sama sebagaimana yang juga kita harapkan dari mereka.
- Berbicara dengan memperhatikan psikologi yang benar Bentuk-bentuk ancaman dan menghakimi cenderung akan menempatkan anak pada posisi defensif. Kata "Kau" akan membuat anak bungkam. Sebaliknya kata "Aku" mengandung hal yang tidak menuduh. Sebaiknya daripada menggunakan "Kamu sebaiknya kerjain ini... atau " Kamu harus.. lebih baik katakanlah "Saya ingin..." atau "Saya seneng kalau kamu..". Atau daripada mengucapkan "Kamu harus membersihkan meja" tetapi katakanlah "Saya ingin kamu membersihkan meja". Jangan pula menawarkan pertanyaan ketika jawaban negatif bukan pilihan, "Maukah kamu mengambilkan baju?. Katakan saja. "tolong angkat mainannya".
- Berbicara dengan Tulisan Mengingatkan anak bisa dianggap sebagai omelan bagi anak-anak. Khususnya bagi anak-anak remaja yang bisa menganggap mereka seakan-seakan seperti 'budak' yang terus diperintah-perintah. Cobalah mengingatkan dengan cara lain yaitu berbicara tanpa bersuara misalnya dengan tulisan di secarik kertas, tinggalkan pesan yang sedikit lucu pada anak, kemudian kita kembali pada aktifitas kita.
- Bicara dengan pelan Ketika anak marah, semakin mereka berteriak maka maka kita harus semakin kalem. Biarkan anak berteriak dan tanggapi dengan 'ya mama mengerti" atau "mana yang bisa dibantu?". Kadang-kadang hanya dengan menjadi pendengar yang baik hal itu bisa meredakan keributan. Jika kita menanggapi dengan cara yang sama, maka kita akan mengahadapi dua amukan. Jadilah orang dewasa untuk mereka.
- Tetap menjadi pendengar Sebelum memberi arahan pada anak, seimbangkanlah dulu emosi kita. Jika tidak maka kita akan membuang-buang waktu energi kita. Kita tidak akan didengar oleh anak ketika anak dalam emosi yang tidak baik.
- Ulangi terus arahan kita Anak perlu diberitahu seribu kali. Anak di bawah dua tahun kesulitan untuk menangkap arahan kita. Kebanyakan anak tiga tahun mulai bisa menyerap arahan kita sehingga apa yang kita perintahkan mulai bisa diserap. Tetapi ketika anak sudah menginjak lebih dewasa kurangilah intensitas perintah dan berulang-ulang, hal itu akan dianggap sebagai omelan.
- Biarkan anak berpikir sendiri Daripada mengatakan "Jangan sampai mainanmu ini sampai menumpuk", cobalah katakan, "Adek, coba inget-inget dimana adek menyimpan mobil-mobilannya. Membiarkan anak berpikir sendiri akan menciptakan pelajaran yang lebih baik.
- Gunakan perintah dalam bentuk sajak Misalnya: Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi dst... dll.
- Berikan Pilihan yang disukai "Adek jangan main ke jalan, mainnya ke ayunan aja ya"
- Berikan kalimat khusus "Adek mau tidur dulu, bilang ‘bye-bye’ ke mainanmu, ‘bye-bye’ ke teman-temanmu.’
- Gunakan pertanyaan yang menarik untuk anak yang bungkam Pilihlah kalimat yang tepat untuk anak yang pikiran dan mulutnya sedang tertutup. Pilih hal yang membuat anak kita antusias, ajukan pertanyaan yang jawabannya tidak sekedar ya, buatlah yang lebih spesifik. Misalnya: "Seneng ga tadi di sekolah? cobalah dengan menanyakan "Apa aja tadi yang menyenangkan di sekolah?
- Gunakan rumus “Ketika… saya merasa... karena" Contoh, ‘Aduh Adek tau ga, pas adek tadi lari ke luar, Mama takut banget, khawatir karena tadi banyak banget mobil.
- Perlu ketegasan perintah Jika benar-benar ada hal yang tidak bisa didiskusikan lagi, katakan dengan tegas pada anak. Mama ga akan mengulangi lagi perintahnya, maaf/ kita akan menghemat energi dan emsi kita. begitu juga dengan anak kita.
30 September 2013
Merawat Kesehatan Gigi Anak Anda
Pertumbuhan gigi sendiri dimulai dengan munculnya gigi susu sejak usia 2 bulan sampai 2 tahun.
PENTINGNYA FLUORIDE
Jika sudah menginjak umur diatas 4 tahun pasti dia akan mulai menyukai konsumsi makanan manis seperti coklat, permen dan biskut. Kalau tidak diatur, mengkonsumsi makanan seperti itu ternyata tidak baik untuk perkembangan gigi.
Makanan manis dapat membuat gigi seorang anak dengan mudahnya menjadi keropos dan menjadi kuning. Gigi anak yang kuning atau kecoklatan akan berdampak buruk pada kepercayaan diri dia saat berinteraksi sosial. Maka dari itu, memiliki tips untuk membuat gigi anak Anda lama-kelamaan akan putih kembali dan pastinya anak Anda dapat percaya diri memberikan senyumnya untuk Anda dan teman-temannya.
Ikuti saja tips berikut :
- Buatlah jadwal dengan dokter gigi jika kerusakan gigi anak sudah lumayan parah agar mendapatkan perawatan khusus seperti penghilangan noda dan kerak.
- Gunakanlah pasta gigi khusus memutihkan gigi. Hal ini sangat berguna karena pasta gigi akan berfokus pada penghilangan noda pada gigi. Cobalah memilih beberapa pasta gigi yang cocok untuk anak Anda.
- Oleskan whitening strip ke giginya. Dokter gigi anak, menyarankan anak-anak di atas usia 5 tahun ke atas dapat menggunakan strip dua kali sehari selama 30 menit dan selama 14 hari untuk hasil terbaik.
- Ajarkan anak Anda untuk menggosok gigi secara teratur sehari dua kali agar tidak ada kuman yang menyerang giginya. Perlu Anda ingat bahwa jangan terlalu banyak menggosok gigi dalam satu hari usahakan maksimal tiga kali karena terlalu sering menggosok gigi juga berakibat menpiskan lapisa email pada gigi anak.
" Mengajarkan anak merawat kesehatan gigi harus dimulai sejak dini. Hal itu karena jika ia mengalami masalah pada gigi, pertumbuhannya bisa terhambat. Struktur gigi dewasanya kelak, juga bisa kurang baik. Untuk itu, jangan abaikan kesehatan gigi anak ".
28 September 2013
Mengapa Setiap Anak Ingin LEGO Superhero
21 September 2013
Cara Mengajarkan Kejujuran Kepada Anak
ALASAN BERBOHONG
Untungnya, ada beberapa cara untuk mendapatkan jawaban jujur di luar imajinasi batita Anda. Cara ini dapat mendorongnya untuk lebih berterus terang di masa mendatang.
Jangan bertindak berlebihan.
Jangan bertanya kalau Anda sudah tahu jawabannya.
Jelaskan mengapa kejujuran itu penting
Bicarakan perbedaan fantasi dengan kenyataan
Pujilah anak karena telah jujur.
10 September 2013
Cara Kreatif Saat Komunikasi dengan Anak
Salah satu jembatan untuk mencapai keharmonisan dalam rumah tangga adalah komunikasi. Tidak saja hubungan dengan pasangan, dengan anak pun demikian pula. Kendati banyak urusan atau pekerjaan, komunikasi dengan anak mau tak mau harus diperhatikan. Jika tidak ingin banyak masalah yang tersumbat dan meledak sewaktu-waktu.
Persoalan kecil jika tidak segera dicarikan penyelesaiannya, sama saja dengan menumpuk masalah. Sekarang mungkin masalah kecil yang tak terselesaikan, bisa jadi ke depan akan menjadi kumpulan masalah-masalah kecil yang menjadi besar. Sampai di situ, kita sebagai orang tua akan merasa heran mengapa hal ini bisa terjadi dan menolak untuk mengakui kesalahan diri sendiri dan mencari-cari kesalahan pada si anak. Yang pasti, kita akan kesulitan untuk mendapatkan penyelesaiannya.
Dibutuhkan kreativitas saat berkomunikasi dengan anak agar tepat dan efektif. Berikut ini beberapa cara kreatif untuk menciptakan komunikasi yang menyenangkan menurut seorang praktisi parenting, Irawati Istadi.
Cara tersebut antara lain: menunjukkan bahasa tubuh yang aktif, menggunakan pesan ‘saya’, melebur dalam persepsi anak, memaksimalkan perhatian positif, dan kejutan-kejutan manis.
Bahasa Tubuh Aktif
Bahasa tubuh sangat berarti, bahkan dibandingkan dengan bahasa verbal. Cara sederhana membangun bahasa tubuh yang baik adalah, mensejajarkan pandangan mata saat bicara dengan anak. Tatap mata anak dan condongkan tubuh ke arahnya. Komunikasi anak akan terbuka karena ia merasa didengarkan dan diperhatikan.
Pesan ‘Saya’
Gaya komunikasi ini adalah gaya yang menyampaikan perasaan-perasaan ‘saya’ atau orang yang bicara. Dengan menggunakan gaya bicara ini, akan terkesan tidak menggurui. Anak yang mendengarkan akan merasa lebih dihargai sehingga mudah untuk mengikuti keinginan yang kita ungkapkan secara tersirat. Contoh pesan ‘saya’ misalnya: “Bunda sudah gosok gigi nih, siapa yang selanjutnya, ya?”
Melebur dalam Persepsi Anak
Anak yang sedang dalam perkembangan, secara psikologis biasanya memiliki ego yang kuat dan mau menang sendiri. Orang tua yang sudah dewasa tidak bisa memaksa anak untuk mengikuti persepsinya. Justru kita sebagai orang tua yang harus masuk ke dalam persepsi anak. Dengan demikian, kita bicara dan menyelami sebuah masalah melalui persepsi anak.
Maksimalkan Perhatian Positif
Jika selama ini kita seringkali menyalahkan anak dan mengkritik, sudah saatnya kita mengubahnya. Dengan berusaha mencari-cari sebanyak mungkin perbuatan positif anak setiap hari dan memuji seperlunya. Anak yang sering mendapatkan perhatian positif akan berperilaku lebih baik dan tidak rewel.
Kejutan-Kejutan Manis
Rutinitas dalam keluarga akan membosankan anak. Dibutuhkan kreativitas orang tua untuk mencari waktu yang menarik untuk bicara dengan anak. Sekadar berjalan-jalan bersama sambil bicara, akan menjadi hal yang mengesankan dan komunikasi terjalin manis.
-
Samsung seri Galaxy S adalah seri flagship yang selalu ditunggu-tunggu oleh para pengguna Android. Seri terbarunya, Galaxy SIII Mini GTi93...
-
Pernahkah Anda melakukan cek finansial? Kebanyakan dari kita tidak pernah melakukannya. Padahal, cek seperti ini penting agar dapat segera ...