10 November 2013

Mengatasi Kecanduan Game Pada Anak

Pernahkah kita bertanya secara spesifik kenapa anak dan remaja bahkan orang dewasa kecanduan game? Mungkin jawaban sederhananya adalah game itu mengasyikan dan seru-seru model permainannya.

Sekilas jawabannya baik dan masuk akal. Tetapi yang berkembang belakangan ini game sudah lebih jauh dari sekedar seru dan asyik. Ada apa disana dan kenapa lebih asyik? Karena sekarang disana ada kehidupan dan dunianya sendiri.


Memiliki buah hati yang kecanduan game pasti membuah anda harap-harap cemas. Prestasi anak di sekolah menurun dan anak menjadi kuper karena kurang bersosialisasi adalah dua contoh akibat negative dari kecanduan game.

Apa yang dapat anda lakukan untuk mengurangi kecanduan game yang dialami putra putri anda? Menurut Kimberly Young, PsyD, seorang konsultan pada Center for On-Line Addiction, seperti yang dikutip dari laman webmd.com, mengatasi problem kecanduan game sama dengan mengatasi problem kecanduan pada makanan.

Anak yang mengalami kecanduan game harus belajar untuk hidup dengan game. Tentu saja anak tidak bisa sepenuhnya lepas dengan game; tetapi bagaimana anak tetap bermain game pada batas yang wajar.



Keith Bakker dari Smith & Jones Addiction Consultant lantas menyarankan agar anda membatasi jam bermain komputer anak. Mungkin pada awalnya mereka akan protes atau bahkan membenci apa yang dilakukan anda. Namun, dengan sedikit ketegasan dan disiplin yang anda terapkan, lama kelamaan anak akan terbiasa dengan aturan tersebut.


Sebelum melakukan pembatasan jam bermain komputer tersebut juga harus diikuti dengan penjelasan yang relevan. anda harus mengingatkan bahwa bermain game secara terus menerus tidak berdampak positif. anda juga bisa mencontohkan beberapa dampak negatife dari kecanduan game.


Ada tips yang bisa anda praktekkan dalam keseharian anda dan anak anda.



  • Sediakan waktu dan kebersamaan dengan anak lebih banyak, menemani anak di rumah. Jika Anda sangat sibuk, aturlah sedemikian rupa. Anggap saja anak anda sedang “sakit” dan perlu ditemani.

  • Mengembangkan cara berkomunikasi yang lebih enak dan nyambung dengan anak.

  • Berusaha memahami kebutuhan anak, termasuk bahasa anak. Menyelami game-game yang dimainkan supaya bisa menjadi pintu masuk anda bicara dengan anak.

  • Rencanakan waktu untuk makan bersama dan rekreasi bersama. Saat ngobrol dengan remaja yang enak adalah saat situasi mereka juga enak, saat makan dan santai.

  • Jangan bicara apalagi dengan marah-marah kepada anak saat mereka sedang main game. Hal itu justru membuat mereka bertambah terluka. Berusaha bicara dengan menatap anak dengan kasih sayang.