19 September 2013

Malu Karena Demam Panggung? Ikuti Tips Ini

Bagaimana Cara Mengatasi Demam Panggung? Berikut ini merupakan Mengatasi Demam Panggung bagi anda yang kurang memiliki kepercayaan diri. "Nervous" di panggung atau yang sering dikenal dengan istilah Demam Panggung, sering kita alami ketika berhadapan dengan pendengar atau penonton.

Ketika berpidato atau bernyanyi  di panggung dapat dengan tiba-tiba menimbulkan reaksi nervous, gugup, atau grogi. Gejala ini timbul karena adanya rasa malu yang terbersit di dalam perasaan (hati). Gejala inilah yang disebut dengan demam panggung.

Efek dari demam panggung dapat dikurangi dengan pemahaman terhadap apa yang sedang terjadi pada tubuh dan belajar untuk mengendalikan ketakutan/kecemasan dengan teknik relaksasi dan persiapan mental.

Berikut ini tips mengatasi demam panggung, mari kita simak :

  • Cobalah untuk berlatih setiap hari dengan cara memejamkan mata dan tarik nafas dalam-dalam, lalu bayangkan kamu dalam situasi yang menyebabkan terjadinya demam panggung. Sekarang juga, visualisasikan dirimu untuk mengendalikan situasi dengan tenang dan percaya diri.
Lalu yakini bahwa kamu dapat tampil sempurna dan orang-orang di sekitarmu mengagumi kemampuanmu. Kamu harus yakin bahwa akan mampu untuk tetap tenang dalam situasi tersebut.
  • Berikutnya berlatihlah presentasi (berpidato) atau bernyanyi. Yakin bahwa kamu dapat tampil dengan sempurna. Gunakan latihan ini sebagai metode persiapan. Berlatih dapat dilakukan di depan cermin, di depan teman kamu atau keluarga.

  • Bila perlu rekam latihanmu di dalam kaset atau video. Lalu jangan segan dan malu untuk meminta koreksi dari teman-teman atau keluarga, sehingga kamu dapat mengenali titik-titik lemah dari penampilanmu yang mesti diperbaiki. Lalu setelahnya latihan kembali, sambil memperbaiki bagian-bagian yang belum sempurna tadi.

  • Sebelum tampil, ingatan perlu didukung oleh bantuan eksternal, misalnya catatan. Sebelum berpidato, kita perlu menyiapkan suatu konsep dengan kata-kata kunci tertentu untuk membantu ingatan bekerja sehingga tidak ada poin-poin yang terlupakan. Atau ketika bernyanyi, siapkan teks lagu yang lebih dahulu diletakkan di standar teks lagu.

  • Biasanya organ tunggal atau grup musik mempunyai satu tiang khusus yang digunakan untuk menempatkan buku-buku teks lagu. Ketika berpidato atau bernyanyi tersebut, kamu jangan malu untuk menggunakan bantuan visual tersebut.

  • Yakinlah bahwa dengan demikian, penonton akan menilai kamu adalah orang profesional yang mampu mengorganisasikan presentasi / nyanyian kamu dengan baik. Dengan tehnik ini kamu akan mendapat manfaat, misalnya saat ada kata yang lupa, kamu akan cepat menemukan sesuatu yang lupa tersebut hanya dengan melihat catatan.

  • Penting dan jangan lupa untuk tersenyum dan berbicaralah dengan salah satu penonton sebelum tampil di panggung. Dan saat berada di panggung, pandanglah wajah orang per orang dan bicaralah langsung kepada seseorang atau boleh juga kepada semua. Misalnya dengan mengucapkan “Selamat malam para hadirin semua". Pada malam hari ini saya akan menyumbang sebuah lagu.

  • Jika kamu dapat menyampaikan pantun atau canda, itu akan lebih bagus karena dapat membuat penonton tersenyum atau tertawa. Jika mampu seperti itu maka kamu sudah membuat penonton menjadi santai dan telah menguasai mereka. Semua orang suka tertawa spontan. Saat membuat penonton merasa nyaman dengan tawa, kamu juga akan mendapatkan energi positif dari tawa mereka.

  • Selalu bicaralah tentang apa yang kamu kuasai. Dengan itu kamu akan merasa lebih nyaman berpidato atau bernyanyi.

  • Pastikan juga semboyan bahwa “Tidak ada manusia yang sempurna, dan saya lebih mampu dari para penonton semua. Terbukti bahwa saya sudah lebih berani untuk tampil“.

  • Selanjutnya di masa berikutnya, biasakan untuk tampil dalam kesempatan apapun sehingga membuat kita jadi terbiasa.
Kita yang telah berani untuk tampil adalah orang lebih memiliki jiwa yang besar dari para penonton. Orang yang jiwanya besar akan mampu menguasai semua orang yang berjiwa kecil.