19 September 2013

Dunia Remaja

Dunia remaja adalah sebuah dimensi unik dan keberadaannya selalu menjadi bahan pembicaraan publik. Dalam rentang kehidupan manusia, masa remaja adalah saat-saat paling bersinar sebab anak remaja sedang dalam perkembangan fisik dan psikis yang begitu cepat. Jadi, dapat dikatakan bahwa dunia remaja ini bagaikan kota metropolis yang penuh dengan warna-warni.


Dunia remaja memang sangat indah untuk dikenang. Akan tetapi, harus disadari bahwa anak remaja adalah sosok yang masih labil dan sangat mudah terombang-ambing. Meskipun fisik anak remaja terlihat dewasa, jika dilihat dari segi spikis, mereka belumlah dikatakan dewasa karena belum mampu bertanggung jawab.


Hal ini terlihat dari kecenderungan anak remaja terhadap beragam aspek yang terus berubah seperti gaya hidup, model sepatu, model pakaian, model rambut, dan lain sebagainya. Jika kita bertanya apa alasan mereka mengikuti tren saat ini, jawabannya pasti sangat instan, tidak bertanggung jawab, dan asal bicara.


Pada umumnya, jawabannya adalah hanya untuk gengsi, ikutan-ikutan, keinginan untuk disebut modern, gaul, dan lain sebagainya. Tak ada satu pun jawaban yang memiliki asas manfaat. Pola pikir remaja yang bersifat instan ini adalah penaruh dari media global. Para remaja ini tidak henti-hentinya diberi mimpi, harus seperti ini, harus seperti itu, harus ini, harus itu, dan lain-lain.


Semua produk mereka coba dengan sebuah harapan mimpinya kelak akan  tercapai, salah satunya adalah tampil seperti artis idolanya. Padahal sebenarnya, media global ini hanya berkedok memberikan tips-tips kesempurnaan tubuh yang hakikat sebenarnya adalah bermotif bisnis semata dan ujung-ujungnya uang.



Dunia Remaja dan Dunia Kepura-puraan


Dunia remaja modern saat ini sedang berada dalam dunia sandiwara. Para remaja pun dengan begitu saja percaya pada dunia sandiwara ini. Setiap hari, para remaja mengonsumsi acara-acara televisi yang penuh dengan kepura-puraan dan kebohongan. Acara gosip yang semakin merajalela pun menjadi tontonan rutin mereka. Semua acara ini justru membodohi bukan bersifat mendidik.


Acara-acara televisi seperti film-film yang bertemakan HVS (violence, horor, dan seks), sinetron, dan gosip yang mereka tonton setiap hari sebenarnya menyuguhkan banyak kepura-puraan. Semua acara tersebut umumnya menawarkan baya hidup mewah, glamor, dan free sex.


Hal yang membuat kita semakin prihatin yaitu tayangan-tayangan seperti itu laku keras di pasaran. Artinya, tayangan tidak bermoral tersebut paling disukai penonton dan para artisnya pun dijadikan idola. Sama halnya dengan berbagai iklan yang menyuguhkan penyembuhan tuntas dan gaya hidup mewah dengan visualisasi bebas moral. Semuanya itu juga penuh dengan kepura-puraan.



Dalam dunia sandiwara atau kepura-puraan tidak dikenal istilah percaya atau tidak percaya sebab yang ada hanyalah sebuah kesenangan semu. Para pemirsa secara tidak langsung dipaksa percaya dengan berbagai tayangan televisi. Bahkan, tak jarang sampai terbawa ke dunai mimpi.  


Oleh karena itu, sangat wajar bila para remaja ini terlena oleh dunia sandiwara ini. Mereka selalu bermimpi mendambakan tubuh seksi seperti model dalam iklan dan film yang ditonton. Bahkan, bila ada keajaiban, mereka ingin sekali menyerupai artis idolanya. Itulah yang disebut dengan dunia kepura-puraan.



1. Dampak


Dampak dari dunia kepura-puraan ini bagi remaja sangat luar biasa. Baragam tindakan kejahatan seperti free sex, kekerasan, dan aborsi di dunia remaja pada hakikatnya adalah pengaruh dari dunai kepura-puraan. Contohnya juga sangat banyak seperti kasus wanita belasan tahun yang sudah bisa memiliki anak akibat pergaulan bebas, tawuran antarsekolah, aksi geng motor, dan kasus-kasus kriminal lainnya.


Dunia kepura-puraan ini pun telah merembet ke jajaran penguasa dan kaum elit. Tindakan kriminal kini semakin sering dilakukan kaum elit dan para penguasa. Tindakan kriminal ini diakibatkan juga oleh dunia kepura-puraan. Ya, dunia kepura-puraan yang ada dalam sinetron dan film umumnya pasti menawarkan kenikmatan hidup mewah.Nah, jalan pintas menuju kemewahan.


Akibat dari semua ini adalah berserakannya kebobrokan mental di mana-mana, kelaparan semakin mengganas, dan semakin lebarnya jurang antara si kaya dengan si miskin. Praktik perkosaan, pembunuhan, tawuran, korpuso, seks bebas, dan lainnya, bukan lagi dianggap sebagai aib. Semua perbuatan itu sudah dianggap biasa atau ada juga yang menganggapnya sebagai sebuah hiburan.



2. Solusi


Apa solusi dari permasalahan remaja ini? Seharusnya, setiap remaja Indonesia mampu berpilkir kritis, dewasa, dan memiliki mental baja. Remaja modern seharunya mempunyai kesadaran nurani sangat tinggi dan tidak dengan mudah mencontoh atau mengikuti semua hal yang ditayangkan di berbagai media, khususnya televisi.


Pada intinya, mengagumi tokoh-tokoh dalam dunia kepura-puraan secara berlebih tidak hanya akan mengakibatkan frustasi, tetapi mungkin juga akan melahirkan sikap minder. Selain itu, akan timbul juga perasaan tidak puas dengan apa yang dimiliki, baik itu bentuk tubuh, pakaian, kecantikan, dan ketampanan. Sikap seperti ini nantinya hanya akan melahirkan pola hidup konsumeris serta serba kekurangan.


Dunia itu selalu berputar. Terkadang, seseorang hidup dalam masa sulit dan merasa berada di bawah. Alasan kenapa sangat banyak anak remaja yang merasa dirinya rendah, baik itu dalam kehidupan, keahlian, kemampuan, dan penampilannya, yaitu karena mereka menghabiskan waktu terlalu banyak untuk membandingkan diri mereka dengan para idolanya. span>


Jadi, jangan pernah biarkan waktu sedetik pun berlalu begitu saja tanpa kegiatan yang positif. Masa depan yang akan dilalui para remaja semakin penuh dengan tantangan. Masa depan itu memerlukan remaja-remaja yang kreatif, siap melaju cepat, berani menentang kejahatan, dan siap bergelut dengan globalisasi zaman.



Dunia Remaja Setelah Puber


Masalah lain yang muncul saat masa remaja adalah puber. Di masa puber, para remaja banyak yang ingin memiliki pacar. Nah, hasrat berpacaran dalam dunia remaja diakibatkan oleh perubahan hormon dan fisik. Perubahan inilah yang memicu ketertarikan pada lawan jenis.  Aktivitas pacaran dua manusia lawan jenis ini adalah sebuah proses mengenal satu sama lain.


Masing-masing akan saling memahami dan belajar membangun hubungan dengan lawan jenis. Proses ini dilakukan sebagai persiapan sebelum menikah yang tujuannya adalah menghindari sejauh mungkin terjadinya ketidakcocokan serta permasalahan saat setelah menikah. Masing-masing individu berupaya semaksimal mungkin saling mengenal kebiasaan, sifat, karakter, dan reaksi-reaksi terhadap beragam peristiwa ataupun masalah yang dihadapi.


Sehatkah pacaran di masa remaja? Jika masa berpacaran mereka manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan sesaui dengan norma yang ada, ini bisa menjadi ajang untuk saling mengenal. Di sini, keduanya akan mendalami masalah potensial yang berasal dari perbedaan masing-masing serta berbeda latar belakang kehidupan.


Dengan cara ini, para remaja yang berpacaran ini akan siap mengantisipasi permasalahan yang tak dikehendaki. Kedewasaan anak remaja dalam aktivitas pacaran dapat terlihat dari kesiapannya bertanggung jawab terhadap pasangannya.


Seperti tanggung jawab itu? Sikap ini bisa dilihat dari kemampuannya menyesuaikan diri dengan beragam tuntutan peran, perhatian,  dan membagi waktu. Selain itu, terlihat juga dari cara membagi tanggung jawab antara pendidikan, pekerjaan rumah, serta pacaran.




Tapi ingat, pacaran di masa remaja juga sangat rentan dengan seks bebas sebab masa remaja adalah masa yang penuh dengan coba-coba. Bila salah melangkah, mungkin saja kegiatan pacaran ini akan berujung dengan seks bebas.



Seks bebas di masa remaja ini tentunya akan merugikan kedua belah pihak, terutama anak perempuan. Tak jarang si remaja perempuan hamil akibat seks bebas ini. Akibatnya, masa depannya menjadi suram dan kehidupannya akan berubah 180 derajat karena telah berbadan dua. Jadi, kita sebagai orangtua harus selalu waspada menjaga buah hati tercinta yang sedang beranjak remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar